====SELAMAT DATANG====

Kamis, 11 Desember 2014

Posted by melawan rindu | File under : , , ,
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TERAPAN
SIMULASI RANGKAIAN PENGHITUNG JUMLAH FILM
YANG TELAH DIPROSES




Disusun oleh:
1.      Agastyo Gumelar             P2.31.38.0.13.037
2.      Arie Cahya Buntara          P2.31.38.0.13.041
3.      Danang Setiadi                 P2.31.38.0.13.042
4.      Fajri Ariesco Putra           P2.31.38.0.13.047
5.      I Gusti Made Kharisma    P2.31.38.0.13.050

Dosen Pembimbing: Drs. Adisman, BE


D3 TEKNIK ELEKTROMEDIK
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
2014


A.    Tujuan
1.    Agar mahasiswa dapat mengenal  proses kerja dari simulasi rangkaian penghitung jumlah film dan dapat memberikan catu daya dengan benar.
2.    Agar mahasiswa dapat mengamati serta memahami proses yang terjadi pada simulasi rangkaian penghitung jumlah film yang telah diproses.
3.    Agar mahasiswa dapat merancang serta menganalisa, membuat kesimpulan dan mampu menceritakan proses kerjanya.

B.     Blok Diagram
 


C.    Komponen


1.         IC LM 741
2.         IC 7493
3.         IC 7447
4.         7 segment
5.         Resistor 100
6.         Resistor 1.2 K
7.         Resistor 4.7 K
8.         Resistor 10 K
9.         Resistor 100 K
10.     Capacitor 47 µF












D.    Peralatan
1.    Oscilloscope 2 Channel
2.    Multi meter
3.    Power supply DC
4.    Project board
5.    Kawat jumper

E.       Prosedur
1.    Siapkan alat dan bahan sebelum digunakan.
2.    Rakit rangkaian pada project board seperti pada gambar.
3.    Siapkan oscilloscope dengan dua channel, setting pada coupling DC, posisi oscilloscope pada roll, time/div 1 second, dan volt/div 5 volt.
4.    Atur power supply +5 V dan -5 V, lakukan pengamatan TP1 dengan TP2 secara bersama-sama, lalu TP2 dengan TP3, lalu TP4 dengan TP5 ukur tegangan referensi.

F.       Urutan Percobaan

Percobaan
Pengamatan
I
TP1 & TP2
II
TP2 & TP3
III
TP4 & TP5





G.      Gambar Hasil Percobaan
Percobaan I






  
Percobaan II






Percobaan III









H.    Kesimpulan
1.      Berdasarkan percobaan yang kami buat, rangkaian kami sudah benar secara teori dibuktikan dengan tampilan output berupa 7 segment satu digit yang berjalan normal dari 0 sampai 9 ketika ada trigger dari sensor optocoupler.
2.      Akan tetapi rangkaian ini memang sangat sensitive, jika benda (film) yang masuk ditahan agak lama maka hitungan yang tampil pada 7 segment tidak normal, misal dari 0 langsung ke 4 tidak ke angka 1 terlebih dahulu.
3.      Penyebab keanomalian tersebut mungkin dikarenakan komponen yang digunakan sudah tidak dalam kondisi yang baik.
4.      Dari hasil pengamatan menggunakan oscilloscope sudah dapat kita buktikan bahwa terjadi berbagai macam pulsa yang sudah sesuai dengan teori.

I.         Proses Kerja
Ketika belum ada film yang masuk, cahaya maksimum mengenai photo transistor yang berada di dalam optocoupler. Secara otomatis, basis akan memproses cahaya menjadi arus electron yang akan mengalir dari basis menuju emitter. Begitu juga akan ada arus electron mengalir dari collector ke emitter, sehingga tegangan Vo atau tegangan pada kaki collector mendekati 0 volt.
Ketika film masuk, maka akan tertutup, cahaya LED tidak akan mengenai photo transistor, maka photo transistor tidak akan bekerja. Tidak akan ada arus yang mengalir, maka tegangan Vo atau tegangan pada kaki collector maksimal +5 volt. Maka terjadilah proses pengisian kapasitor. Selama proses pengisian ada arus maju, maka akan muncul tegangan dan lama-lama arus akan habis dan kembali ke 0, berdasarkan proses tersebut maka munculah tegangan sesaat (gelombang pulsa sesaat).
Ketika film lewat (tidak ada film lagi) maka photo transistor bekerja kembali, terjadilah proses pengosongan kapasitor, dan terjadilah pulsa negative sesaat. Yang diproses IC 741 hanyalah pulsa positive.
Ketika ada tegangan sesaat yang masuk ke IC 741 penguat maka akan dikuatkan sebesar 11 kali dengan rumus yang sudah dijelaskan diatas. Munculah tegangan output sesaat pada pin 6 IC 741 penguat. Tegangan ini kemudian akan menjadi tegangan input IC 741 pembanding yang kemudian akan dibandingkan dengan Vreff.  Jika Vin  > Vreff  terjadi tegangan (+) saturasi pada output IC 741 pembanding. Dan sebaliknya jika Vin  < Vreff  terjadi tegangan 0 volt atau (–) saturasi.
Dari output IC 741 pembanding akan masuk ke counter yaitu IC 7493 melalui pin 14. IC 7493 akan bekerja jika mendapat (+) saturasi. Output dari IC 7493 berupa bilangan biner 4 digit. Sebelum ada tegangan yang masuk mula-mula outputnya 0 semua.
Output IC 7493 kemudian akan diproses oleh decoder yaitu IC 7447. Tugas dari decoder disini yaitu merubah kode bilangan biner 4 digit menjadi kode yang bisa diterjemahkan 7 segment menjadi bentuk sebuah angka. Output IC 7447 ini berjumlah 7 yang sesuai dengan jumlah LED pada 7 segment yang membentuk angka.
Kondisi awal saat alat bekerja yaitu tampilan 7 segment angka 0. Berarti bagian LED pada 7 segment yang menyala adalah A, B, C, D, E dan F. Saat film pertama masuk, tampilan 7 segment akan berubah menjadi angka 1. Berarti bagian LED pada 7 segment yang menyala adalah B dan C. Begitu seterusnya sampai muncul angka 9 dan kembali lagi ke angka 0. Proses diatas akan terus berulang-ulang, selama ada proses keluar masuknya film.




0 komentar:

Posting Komentar