LAPORAN PRAKTIKUM
ELEKTRONIKA TERAPAN
“SIMULASI RANGKAIAN PENGHITUNG JUMLAH FILM
YANG TELAH
DIPROSES”
Disusun oleh:
1.
Agastyo
Gumelar P2.31.38.0.13.037
2.
Arie
Cahya Buntara P2.31.38.0.13.041
3.
Danang
Setiadi P2.31.38.0.13.042
4.
Fajri Ariesco Putra
P2.31.38.0.13.047
5.
I
Gusti Made Kharisma P2.31.38.0.13.050
Dosen
Pembimbing: Drs. Adisman, BE
D3 TEKNIK ELEKTROMEDIK
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENKES JAKARTA II
2014
A. Tujuan
1.
Agar
mahasiswa dapat mengenal proses kerja
dari simulasi rangkaian
penghitung jumlah film dan dapat
memberikan catu daya dengan benar.
2.
Agar
mahasiswa dapat mengamati serta memahami proses yang terjadi pada simulasi rangkaian
penghitung jumlah film yang telah diproses.
3.
Agar
mahasiswa dapat merancang
serta menganalisa, membuat kesimpulan dan mampu menceritakan proses kerjanya.
B. Blok Diagram
C. Komponen
1.
IC
LM 741
2.
IC 7493
3.
IC 7447
4.
7 segment
5.
Resistor
100
6.
Resistor
1.2 K
7.
Resistor
4.7 K
8.
Resistor
10 K
9.
Resistor
100 K
10.
Capacitor
47 µF
D. Peralatan
1.
Oscilloscope
2 Channel
2.
Multi
meter
3.
Power
supply DC
4.
Project
board
5.
Kawat
jumper
E. Prosedur
1.
Siapkan
alat dan bahan
sebelum digunakan.
2.
Rakit rangkaian pada project board seperti pada gambar.
3.
Siapkan oscilloscope dengan dua channel, setting pada
coupling DC,
posisi oscilloscope pada roll, time/div 1 second, dan volt/div 5 volt.
4.
Atur
power supply +5
V dan -5 V,
lakukan pengamatan TP1 dengan TP2 secara bersama-sama, lalu TP2 dengan TP3,
lalu TP4 dengan TP5 ukur tegangan referensi.
F. Urutan Percobaan
Percobaan
|
Pengamatan
|
I
|
TP1 & TP2
|
II
|
TP2 &
TP3
|
III
|
TP4 & TP5
|
G. Gambar
Hasil Percobaan
Percobaan I
Percobaan II
Percobaan
III
H.
Kesimpulan
1. Berdasarkan percobaan yang kami buat, rangkaian kami sudah benar secara
teori dibuktikan dengan tampilan output berupa 7 segment satu digit yang
berjalan normal dari 0 sampai 9 ketika ada trigger dari sensor optocoupler.
2. Akan tetapi rangkaian ini memang sangat sensitive, jika benda (film)
yang masuk ditahan agak lama maka hitungan yang tampil pada 7 segment tidak
normal, misal dari 0 langsung ke 4 tidak ke angka 1 terlebih dahulu.
3. Penyebab keanomalian tersebut mungkin dikarenakan komponen yang
digunakan sudah tidak dalam kondisi yang baik.
4. Dari hasil pengamatan menggunakan oscilloscope sudah dapat kita buktikan
bahwa terjadi berbagai macam pulsa yang sudah sesuai dengan teori.
I.
Proses Kerja
Ketika belum ada film yang
masuk, cahaya maksimum mengenai photo transistor yang berada di dalam
optocoupler. Secara otomatis, basis akan memproses cahaya menjadi arus electron
yang akan mengalir dari basis menuju emitter. Begitu juga akan ada arus
electron mengalir dari collector ke emitter, sehingga tegangan Vo atau tegangan
pada kaki collector mendekati 0 volt.
Ketika film masuk, maka akan
tertutup, cahaya LED tidak akan mengenai photo transistor, maka photo
transistor tidak akan bekerja. Tidak akan ada arus yang mengalir, maka tegangan
Vo atau tegangan pada kaki collector maksimal +5 volt. Maka terjadilah proses
pengisian kapasitor. Selama proses pengisian ada arus maju, maka akan muncul
tegangan dan lama-lama arus akan habis dan kembali ke 0, berdasarkan proses tersebut
maka munculah tegangan sesaat (gelombang pulsa sesaat).
Ketika film lewat (tidak ada
film lagi) maka photo transistor bekerja kembali, terjadilah proses pengosongan
kapasitor, dan terjadilah pulsa negative sesaat. Yang diproses IC 741 hanyalah
pulsa positive.
Ketika ada tegangan sesaat
yang masuk ke IC 741 penguat maka akan dikuatkan sebesar 11 kali dengan rumus
yang sudah dijelaskan diatas. Munculah tegangan output sesaat pada pin 6 IC 741
penguat. Tegangan ini kemudian akan menjadi tegangan input IC 741 pembanding
yang kemudian akan dibandingkan dengan Vreff. Jika Vin > Vreff terjadi tegangan (+) saturasi pada output
IC 741 pembanding. Dan sebaliknya jika Vin < Vreff terjadi tegangan 0 volt atau (–)
saturasi.
Dari output IC 741
pembanding akan masuk ke counter yaitu IC 7493 melalui pin 14. IC 7493 akan
bekerja jika mendapat (+) saturasi. Output dari IC 7493 berupa bilangan biner 4
digit. Sebelum ada tegangan yang masuk mula-mula outputnya 0 semua.
Output IC 7493 kemudian akan
diproses oleh decoder yaitu IC 7447. Tugas dari decoder disini yaitu merubah
kode bilangan biner 4 digit menjadi kode yang bisa diterjemahkan 7 segment
menjadi bentuk sebuah angka. Output IC 7447 ini berjumlah 7 yang sesuai dengan
jumlah LED pada 7 segment yang membentuk angka.
Kondisi awal saat alat
bekerja yaitu tampilan 7 segment angka 0. Berarti bagian LED pada 7 segment
yang menyala adalah A, B, C, D, E dan F. Saat film pertama masuk, tampilan 7
segment akan berubah menjadi angka 1. Berarti bagian LED pada 7 segment yang
menyala adalah B dan C. Begitu seterusnya sampai muncul angka 9 dan kembali
lagi ke angka 0. Proses diatas akan terus berulang-ulang, selama ada proses
keluar masuknya film.
0 komentar:
Posting Komentar